1. Yakuza dalam perpolitikan
Dalam sejarah Yakuza, sejumlah
pejabat tinggi dan politikus Jepang masuk dalam jaringan Yakuza.
Misalnya, Menteri Hukum Jepang, Keishu Tanaka. Ia kemudian dipaksa
mundur dari jabatannya pada tahun 2012 karena ketahuan menjadi jaringan
Yakuza. Perdana Menteri pertama dari partai Demokrat Liberal (LDP),
Nobusuke Kishi, terbukti bagian dari satu organisasi Yakuza terbesar,
Yamaguchi-gumi. Pada 1971, Nobusuke dan sejumlah politikus memberikan
bantuan uang untuk pemimpin Yamaguchi-gumi yang dihukum membayar ganti
rugi atas satu kasus pembunuhan. Dia juga menghadiri pemakaman dan
pernikahan sejumlah anggota Yakuza. Partai LDP yang menjalankan
pemerintahan selama 58 tahun melakukan pendokumentasian orang-orang yang
menjadi jaringan Yakuza. Pendokumentasian itu berlangsung 54 tahun
lamanya.
Noboru Takeshita, perdana menteri yang berkuasa pada
1987 ternyata juga anggota jaringan Yakuza. Menuai banyak kritik dari
oposisi, dia kemudian memilih bergabung kembali dengan Inagawa-kai, satu
dari tiga organisasi pendiri Yakuza. Sedikitnya empat perdana menteri
Jepang terlibat di jaringan Yakuza.
Di bidang politik praktis,
Yakuza ikut berkampanye dan menjadi penjaga keamanan saat pemilihan
umum. Yakuza juga sanggup memberikan jaminan kepada para pemilih untuk
memenangkan kandidat yang mereka jagokan.
2. Ritual Organisasi
Yakuza
memiliki struktur kepemimpinan yang kompleks dan memiliki banyak
tahapan yang harus dilalui anggotanya untuk mencapai puncak kekuasaan.
Nah, seorang anggota baru harus melalui ritual perpeloncoan yang disebut
sakazukigoto. Anggota baru akan mematuhi dan menghormati para seniornya yang disebut dengan
kobun
atau "peran anak". Sake, minuman tradisional Jepang, menjadi sajian
yang selalu ada dalam ritual perpeloncoan dan menjadi perekat hubungan
di antara mereka. Tata cara minum sake dalam ritual seperti ini menjadi
bagian dari penghormatan terhadap keyakinan mayoritas warga Jepang,
yakni Shinto.
3. Tes tertulis
Menjadi anggota Yakuza
tidak semata-mata tentang fisik. Tapi juga kecerdasan. Pada tahun 2009,
Yamaguchi-gumi, satu dari tiga organisasi pendiri Yakuza, memberlakukan
tes tertulis sebanyak 12 halaman. Tes ini untuk memastikan anggotanya
memahami peraturan-peraturan yang berlaku sehingga tidak timbul masalah
nantinya. Tes diawali dengan cerita tentang ekonomi Jepang secara
keseluruhan. Kemudian diikuti dengan topik yang diuji, misalnya isu
limbah industri hingga pencurian kendaraan motor. Yakuza selama ini
dikenal sebagai barometer perekenomian Jepang. Nah, jika para anggota
mafia itu menemukan kesulitan, maka mereka harus melakukan sesuatu untuk
meminimalkan kegagalan. (Baca:
Yakuza Rekrut Anggota Secara Online)
4. Menggugat dan digugat Yakuza
Meski
sindikat mafia ini ditakuti, bukan berarti tidak ada yang berani
melakukan perlawanan. Seorang perempuan pemilik bar telah menggugat
pemimpin Yamaguchi-gumi yang paling berbahaya, Kenichi Shinoda.
Perempuan ini keberatan dengan aksi pemerasan oleh anak buah Kenichi
dengan berdalih uang keamanan disertai ancaman membakar barnya jika
tidak membayarnya. Perempuan itu menuntut bayaran 17 juta yen atau US$
2,8 juta dalam gugatannya.
Sebelumnya, sekelompok warga mengusir
geng Dojinkai, jaringan Yakuza, dari markasnya di Kota Kurume pada
tahun 2008. Dengan alasan mereka sepantasnya hidup aman dan untuk itu
mereka menuntut gangster itu lenyap dari kota mereka.
Meski
mendapat banyak tuntutan hukum, Yakuza juga pernah mengajukan gugatan.
Misalnya, anggota mafia Yakuza di selatan Jepang, Kudo-kai, tak terima
diberi label "berbahaya" oleh penegak hukum. Mereka dituding berbahaya
karena terlibat sejumlah serangan granat terhadap lawan-lawannya.
Pengacara mereka berargumen label itu tidak adil dan dianggap melanggar
konstitusi Jepang.
5. Tato
Satu ikon terkenal dari Yakuza
adalah tato yang memenuhi seluruh tubuh mereka. Mereka menggunakan
metode tradisional Jepang untuk membuat tato, yang dikenal sebagai
irezumi.
Tato ini sebagai tanda keberanian melawan rasa sakit atas metode
pembuatan tato di tubuh. Umumnya tato bergambar naga, pegunungan, dan
perempuan. Menariknya, tato ala Yakuza kini disenangi oleh orang-orang
yang tak ada kaitan dengan Yakuza. Stigma tato pun masih melekat kuat di
masyarakat Jepang. Sampai-sampai Wali Kota Osaka melarang pekerjanya
menggunakan tato. Pemerintah menawarkan cara untuk menegakkan larangan
itu, yakni menghapus tato, keluar dari pekerjaan, atau cari pekerjaan
lain di perusahaan swasta.
6. Yubitsume
Anggota-anggota
Yakuza yang tidak menjalankan kerja yang seharusnya mereka lakukan
dipaksa memotong jarinya. Pemotongan bagian tubuh yang umumnya adalah
jari disebut
yubitsume. Biasanya pemotongan pertama bagian
badan adalah jari kelingking bagian kiri. Makanya, banyak anggota Yakuza
dikenal dari jari mereka yang hilang bekas dipotong.
7. Majalah Yakuza
Untuk
pertama kali Yamaguchi-gumi menerbitkan majalah untuk sekitar 28 ribu
anggotanya pada awal tahun 2013. Majalah itu diberi nama
Yamaguchi-gumi Shinpo.
Isi majalah tentang artikel-artikel yang bercerita tentang pengalaman
mereka. Berhubung jumlah anggotanya yang terus menurun, majalah ini
dipandang sebagai cara untuk membangkitkan semangat.
8. Aktivitas sosial Yakuza
Saat
Jepang dilanda tsunami pada tahun 2011, Yakuza termasuk organisasi yang
pertama tiba di lokasi dan memberikan bantuan kepada korban tsunami.
Sebelumnya, saat gempa menerjang Kobe, kota terbesar kelima di Jepang,
Yakuza dengan menggunakan sepeda motor, kapal
boat, dan
helikopter mengirimkan bantuan. Sejumlah masyarakat memuji sikap tanggap
Yakuza dalam situasi sulit masyarakat, namun ada juga yang memberikan
tanggapan sinis menyebut Yakuza sedang melakukan kegiatan 'pr' (public
relations).
9. Membasmi Yakuza
Pemerintah Amerika
Serikat baru-baru ini mengeluarkan pernyataan untuk menumpas Yakuza
sebagai organisasi sindikat kejahatan. Warga Amerika juga tidak lagi mau
mengadakan transaksi dengan Kenichi Shinoda, pemimpin organisasi
terbesar Yakuza, Yamguchi-gumi. Kenichi masuk dalam daftar satu dari
tujuh dalang penjahat di dunia. Amerika juga memasukkan bos nomor dua di
organisasi mafia itu, Kiyoshi Takayama, dalam daftar hitam dan
membekukan semua aset keduanya di Amerika. Langkah ini diambil menyusul
Jepang memerangi keterlibatan Yakuza dalam bisnis ilegal di negara itu.
Menanggapi sanksi itu, Kenichi berujar, "Jika Yamaguchi-gumi dilarang,
publik saat itu juga melakukan pembalasan." (Baca:
Yakuza Invasi Ke Indonesia)
10. Sokaiya
Sokaiya
merupakan nama dari satu bentuk suap dalam skala besar yang selama ini
dijalankan oleh Yakuza. Modusnya, Yakuza akan membeli saham satu
perusahaan yang membuatnya mendapatkan kursi dan mengikuti pertemuan
yang dihadiri oleh para pemilik saham. Setelah itu, mereka akan
melakukan segala cara untuk mempengaruhi kepemimpinan perusahaan.
Kemudian mereka akan meminta uang atau mereka mengancam akan
mempermalukan pimpinan perusahaan itu di dalam pertemuan. Dan biasanya
taktik Yakuza ini membuahkan hasil. Modus lainnya, Yakuza akan
mengadakan kegiatan turnamen olahraga dan kontes kecantikan dan kemudian
tiketnya dijual dengan harga teramat mahal kepada para korbannya lewat
blackmail. Target mereka biasanya perusahaan-perusahaan besar.